Sabtu, 09 Juli 2011

Nasibmu, Puntung Rokok

Tahukan anda puntung rokok? Seberapa besar dan beratkan benda itu. Saya kira hampir seluruh perokok punya pensepsi yang sama bahwa kalau sisa aktifitas merokok itu cukup kecil dan dapat dibuang sembarangan. Coba bandingkan dengan kalau anda membuang bungkus kacang atom. Meskipun beratnya lebih ringan dari puntung rokok, akan tetapi bagi yang masih punya kesadaran akan kebersihan di sekitar dia berpijak, saya kira anda masih rikuh untuk membuang benda tersebut secara sembarangan. Benarkan puntung rokok, yang kalau ditimbang paling berat cuma 10 gram dan volumenya rata-rata sekitar 3 s.d. 4 cm kubik, tidak berdampak apa-apa seadainya dibuang sembarangan?
Nah, mari kita sekarang sedikit berhitung menggunakan ilmu statistik yang sederhana ... Misalkan, rata-rata berat puntung rokok adalah 10 gram dan volumenya 4 cm kubik. Kita ambil saja orang-orang kota Bandung yang sedang merokok sebanyak 3 juta orang. Dalam waktu yang bersamaan mereka membuang puntung rokok. Berapakah total puntung rokok saat itu? Ya, tentu beratnya adalah 10 gram kali 3 juta, akan menghasilkan 30 juta gram atau 30 ribu kilogram atau 30 ton. Wow, fantastik! Ingat, itu baru waktu yang bersamaan. Sedangkan, apabila kita hitung lagi misalkan 10 menit kemudian ketiga puluh juta orang tersebut merokok lagi dan membuang puntungnya sembarangan. Berapa coba berat puntung rokok yang berserakan di kota Bandung? Tentu meningkat menjadi 2 kalinya. Asumsi berat itu dimisalkan bahwa puntung rokok utuh tidak rusak atau terbakar habis. Belum lagi volumenya juga akan menjadi 240 m kubik yang setara dengan bak penampungan sampah dengan luas 100 meter persegi dengan tinggi 2,4 meter. Sekarang kita perkirakan bahwa ke 3 juta orang tersebut menghabiskan batang rokok 3 buah sehari dan membuang puntung rokoknya sembarangan, atau kita perkirakan sebulan rata-rata menghabiskan 90 batang rokok. Coba sekali lagi hitung total berat dan volume puntung rokok jika kita kumpulkan sekota bandung saja. Berat terkumpul 2 ribu 7 ratus ton dengan volume 4 ribu 3 ratus 2 puluh meter kubik. Setahun? kalikan saja dengan 12. Itu baru cuma berat dan volumenya saja lho! Terus, bagaimana konsentrasi asap yang mengisi ruang gerak kota bandung? Belum lagi saya tidak terus menceritakan dampak kesehatan buat siperokok aktif maupun pasifnya. Kita fokuskan saja dulu ke masalah limbah perokok.
Kalau hal seperti kasus di atas diabaikan , betapa kita (kata orang Bandung) akan menjadi bak sampah nan maha besar karena memang kota bandung itu, yang dikelilingi pebukitan dan pegunungan ibarat mangkuk besar. Bandung adalah kota yang terletak di cekungan pegunungan yang mengelilinginya. Seandainya, masyarakatnya Bandung tidak peduli akan hal itu, bukan tidak mungkin beberapa tahun mendatang akan tenggelam dengan lautan sampah. Bukankan dengan adanya kasus 'tsunami' sampah di Cimahi Bandung Tuhan memperlihatkan pada kita betapa kita khilaf terhadap kebersihan lingkungan yang dalam hal ini adalah masalah sampah.   
Tadi, di awal pembicaan dengan menganggap bahwa kata si perokok puntung rokok itu masalah kecil dan tak usah dipermasalahkan. Ternyata, hanya dengan perhitungan statistik yang sederhana saja, kita dapat gambaran seberapa penuhnya kota bandung dengan puntung rokok saja. Ini cerita tentang kesadaran akan perlunya memperhatikan yang kecil-kecil atau masalah yang sering dianggap kecil. Contoh, pedagang kita suka meremehkan nilai 50 perak. Katanya, 50 perak saja kok dianggap pak? Lho ya mbo klo terus-terusan keluar 50 perak selama sebulan saja berapa tuh? Saat itu memang 50 rupiah tidak begitu berarti dengan uang kembalian dari 10 ribu. Sebenarnya, untuk pedagang, tiap item dagangannya biasanya mengambil untuk sedikit. Tetapi dengan pepatah sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit terbukti sudah. Nah itu dia keuntungannya akan terasa jika waktunya lama dan seringnya orang membeli item dagangannya. Itulah salah satu gambaran di masyakarat kita yang suka mengabaikan hal-hal yang dianggapkan kecil, padahal bisa berdampak besar. 'Penyakit' di PNS, saat rejim Suharto berkuasa, mereka sering mencatut gaji PNS untuk dalih ini itu, dengan memberi kesan sedikit kok yang dipotongnya. Dan itu hingga kini praktiknya masih berjalah lho?!!!
Kecil tapi indah adalah semboyan hidup saya sejak kecil. Ada yang bilang itu kan mengambil semboyan Aa Agym. Beliau dan saya kan ampir seusia, lebih tua beliau dikit lah. Jadi tak apa kan kalau punya semboyan yang ampir sama. Bukankan semboyan ini umum sudah lama kita tahu?

4 komentar:

  1. Alhamdulillah Pak, sy tidak merokok jadi tidak buang puntung rokok... hehehe...

    BalasHapus
  2. Jika anda merasa berpikir hanya sendirian yang berpartisipasi tidak merokok ataupun merokok dan tidak membuang sampahnya sembarangan ... bisa jadi di belahan lain, tetangganya, dan di beberapa tempat lain juga berfikiran yang sama ...Walhasil secara statistik banyak juga yang ikut berperan mengurangi sampah itu.

    BalasHapus
  3. penasaran sama blognya pak edi nih, ninggal jejak dulu pak hehe

    BalasHapus
  4. apple watch series 6 titanium - TikTok
    Discover the best tips for aluminum vs titanium a classic iPhone and iPad device and find titanium jewelry piercing the best products for titanium meaning the silicone dab rig with titanium nail iPhone and iPad - titanium pickaxe terraria all together.

    BalasHapus